Sejarah dan Proses Pembuatan Rendang Khas Indonesia

 

Rendang adalah salah satu masakan khas Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat, khususnya suku Minangkabau. Rendang merupakan salah satu dari tiga masakan terlezat di dunia versi CNN Travel pada tahun 2011, 2017, dan 2018. Rendang juga diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO pada tahun 2019.

Asal Usul Rendang khas Indonesia

Tidak ada catatan pasti mengenai asal usul rendang, namun ada beberapa versi yang beredar di kalangan masyarakat. Salah satu versi yang paling populer adalah bahwa rendang berasal dari cara pengawetan daging sapi yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau pada masa lalu.

Daging sapi dipotong-potong kecil dan dimasak dengan santan dan rempah-rempah selama berjam-jam hingga kering dan berwarna hitam. Cara ini membuat daging bisa bertahan lama tanpa memerlukan pendinginan.

Versi lain mengatakan bahwa rendang berasal dari pengaruh kuliner India yang dibawa oleh pedagang Gujarat yang datang ke Sumatera Barat pada abad ke-15. Rendang dianggap sebagai adaptasi dari masakan kari India yang dimodifikasi sesuai dengan bahan-bahan lokal dan selera masyarakat Minangkabau.

Rendang juga memiliki kemiripan dengan masakan Padang-Panjang yang disebut kalio, yaitu daging sapi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga berwarna cokelat.

Jenis-Jenis Rendang khas Indonesia

Rendang memiliki banyak variasi tergantung dari daerah asalnya, bahan utamanya, dan tingkat kematangan atau keringnya.

Secara umum, ada empat jenis rendang yang dikenal di Indonesia, yaitu:

  • Rendang basah (rendang lado mudo)

Rendang yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga berwarna hijau karena menggunakan cabai hijau. Rendang basah memiliki tekstur lembut dan rasa pedas segar.

  • Rendang setengah kering (rendang lado merah)

Rendang yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga berwarna merah karena menggunakan cabai merah. Rendang setengah kering memiliki tekstur agak keras dan rasa pedas manis.

  • Rendang kering (rendang lado hitam)

Rendang yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah hingga berwarna hitam karena proses pengeringan yang lama. Rendang kering memiliki tekstur keras dan rasa gurih pedas.

  • Rendang putih (rendang lado putih)

Rendang yang dimasak tanpa menggunakan cabai sehingga berwarna putih atau kuning pucat. Rendang putih memiliki tekstur lembut dan rasa gurih manis.

Selain itu, ada juga variasi rendang berdasarkan bahan utamanya, seperti rendang ayam, rendang telur, rendang hati, rendang paru, rendang jengkol, rendang nangka, rendang sayur, dan lain-lain.

Tahap-tahap pembuatan rendang adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan bahan-bahan, seperti daging sapi atau ayam yang dipotong-potong kecil, santan kelapa yang diambil dari parutan kelapa tua, dan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, serai, daun salam, daun kunyit, daun jeruk purut, cabai merah atau hijau atau putih sesuai selera, garam, gula pasir atau gula merah atau gula aren sesuai selera.
  2. Penghalusan bumbu, yaitu menggiling atau menumbuk halus bumbu-bumbu seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, serai dengan sedikit garam.
  3. Tumisan bumbu dan daging, yaitu menumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum dan matang. Kemudian masukkan daging sapi atau ayam dan aduk rata hingga berubah warna.
  4. Pemasakan dengan santan dan rempah-rempah lainnya, yaitu menuangkan santan kelapa ke dalam tumisan bumbu dan daging. Aduk terus agar santan tidak pecah dan mendidih. Masukkan daun salam, daun kunyit, daun jeruk purut dan pala bubuk. Bumbui dengan garam dan gula sesuai selera. Masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk hingga santan menyusut dan berubah warna menjadi cokelat atau hitam.
  5. Pengeringan rendang, yaitu memindahkan rendang ke dalam wajan atau kuali besi agar minyak dari rendang bisa keluar. Aduk terus rendang dengan api kecil hingga kering dan berminyak. Taburkan bawang goreng di atasnya jika suka.

Proses Pembuatan Rendang khas Indonesia

Proses pembuatan rendang adalah cara memasak daging sapi atau ayam dengan santan dan rempah-rempah hingga berwarna hitam dan kering. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk membuat rendang:

  1. Cuci bersih daging sapi atau ayam dan potong-potong kecil sesuai selera.
  2. Haluskan bumbu-bumbu seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, serai, daun salam, daun kunyit, daun jeruk purut, garam, gula pasir atau gula merah atau gula aren. Anda bisa menggunakan blender atau ulekan untuk menghaluskan bumbu.
  3. Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum dan matang. Masukkan daging sapi atau ayam dan aduk rata hingga berubah warna.
  4. Tuangkan santan kelapa yang diambil dari parutan kelapa tua. Aduk terus agar santan tidak pecah dan mendidih. Masukkan pala bubuk dan cabe giling jika suka pedas.
  5. Masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk hingga santan menyusut dan berubah warna menjadi cokelat atau hitam. Proses ini bisa memakan waktu beberapa jam tergantung dari jumlah dan ukuran daging.
  6. Angkat rendang dari api jika sudah kering dan berminyak. Taburkan bawang goreng di atasnya jika suka. Sajikan rendang dengan nasi hangat atau ketupat.

Rendang adalah masakan khas Minangkabau yang berbahan dasar daging atau telur yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah khas Indonesia. Rendang berasal dari kata marandang yang berarti memasak lambat. Rendang dimasak antara tiga sampai tujuh jam dalam api kecil di atas kayu bakar.

Rendang memiliki makna budaya yang kuat bagi masyarakat Minangkabau. Rendang melambangkan kebesaran sebuah nagari (desa) dan selalu disajikan dalam setiap acara adat. Rendang juga berkaitan dengan tradisi merantau orang Minangkabau yang menyebarkan rendang ke berbagai daerah dan negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *